Oleh Arif Yudistira*)
Bumi selalu menyuguhkan hal memukau
di setiap jengkalnya. Barangkali karena itulah, manusia diberi perintah untuk
melihat dan memahami setiap keindahan dan kebesaran Tuhan melalui perjalanan.
Seorang pejalan tahu, bagaimana menikmati perjalanan sekaligus menangkap momen
di setiap tempat yang ia singgahi. Kita bisa mengenali seorang Bondan Winarno
(Almarhum), seorang pakar kuliner, sekaligus seorang petualang tempat dan
makanan. Apa yang Bondan alami, boleh jadi membuat iri kita semua. Sebuah
pekerjaan enak sekali, makan, pindah tempat, menginap di hotel bintang, tinggal
ngoceh sana-sini tentang makanan, dan
dibayar lagi.
Trinity, penulis buku perjalanan The Naked Traveler berbagi pengalaman kepada pembaca melalui buku
bertajuk 69 Cara Traveling Gratis
(2018). Dari pengalamannya menulis blog perjalanan, banyak para pembaca
bertanya mengenai bagaimana cara menjadi traveler tapi tidak terkendala urusan
biaya yang tak murah. Karena itulah, buku ini seolah menjadi jawaban sekaligus
cara penulis berbagi pengalaman mengenai macam-macam pekerjaan yang
memungkinkan kita mendapat fasilitas atau menjadi traveler tanpa harus ribet
memikirkan biaya.
Ada beragam profesi atau usaha yang disarankan. Dari profesi
anggota DPR yang bisa mendapat fasilitas plesir gratis dan sering melancong
keluar negeri, sampai dengan asisten rumah tangga orang kaya. Selain kedua
profesi itu, ada pula peneliti, wartawan, blogger, sampai dengan official team olahraga. Pekerjaan,
rutinitas, serta aktifitas kita sehari-hari kadang membuat kita jenuh. Karena
itulah, plesir, atau menjadi wisatawan menjadi kebutuhan psikologi kita untuk
mengurangi rasa penat dan kesibukan yang menumpuk.
Pengalaman-pengalaman yang dibagi penulis untuk menjadi
traveler gratis benar adanya. Sebut saja bagi seorang staf Asean Games
misalnya, selain menginap di hotel berbintang, mereka bisa dapat fasilitas
jalan-jalan gratis di negara asean. Teman saya seorang official atlet Asean Games, mendapat fasilitas beragam mulai dari
penginapan sampai jalan-jalan waktu di Singapura. Begitu pula tatkala penulis
menyebut jurnalis. Teman saya yang menjadi wartawan media wilayah Jawa Tengah
bercerita kerap mendapati fasilitas meliput di wilayah Jakarta sampai dengan
Papua. Di sela-sela kesibukannya itu pula, ia mendapat fasilitas berkeliling
kota sekaligus menjelajahi tempat yang dituju, gratis!.
Apa yang dikatakan Gratis oleh
Trinity bukan berarti sepenuhnya gratis tanpa usaha. Trinity maupun Yasmin
menulis di buku ini hampir semua strategi atau cara untuk mendapatkan fasilitas
traveling, dimulai dari usaha. Sebut saja saat penulis menyebutkan ;Lomba.
“Caranya gimana? Coba asah skill yang
kamu punya dan rajin mencari informasi tentang lomba-lomba yang berkaitan.
Supaya terus updated dengan berbagai
informasi yang berhubungan dengan skill dan
minatmu, bergabunglah dengan komunitas terkait dan perluas jaringan di bidang
itu.”(h.57).
Bagi kita yang masih pelajar atau
mahasiswa, Trinity punya saran yang pas buat kita bila ingin jadi traveler
gratis. Pertukaran Pelajar Luar Negeri adalah salah satu peluang yang bisa
diambil agar kita bisa berbagi pengalaman tentang negara luar sekaligus
menikmati fasilitas jalan-jalan gratis. Bagaimana caranya?, simak penuturan
penulis berikut ini : “Cobalah cek informasi tentang Kennedy-Lugar Youth
Exchange and Study Program (KL-YES) di situs yesprograms.org, program Youth For
Understanding (YFU) di situs yfu.or.id, dan AFS Intercultural Program di
afsindonesia.org atau afs.org.” (h.100).
Pada prinsipnya, apa yang dibagi
penulis di buku ini memerlukan usaha dari kita. Bila ingin gratis mendapatkan
fasilitas perjalanan di Indonesia ataupun luar negeri, semua itu tak bakal
didapat tanpa usaha. Salah satu usaha kita adalah dengan mengembangkan
kemampuan kita dan juga sebanyak mungkin mencari informasi dari setiap peluang
yang mungkin. Undian misalnya, bila kita tak banyak mengirim undian berhadiah,
tentu mustahil kita menang dan dapat hadiah gratis jalan-jalan keluar negeri.
Selain bisa mengunjungi tempat indah
di berbagai belahan nusantara dan dunia, apa yang dibagi Trinity menambah
referensi kita sebagai pembaca dan membuka cakrawala lebih luas tentang cara menjadi
traveler. Bagi kita-kita yang tak pengen tahu lebih jauh tentang buku-buku
Trinity bisa melengkapi koleksinya dengan membuka link berikut www.bentangpustaka.com
*) Tuan Rumah Pondok Filsafat Solo, Kepala
Sekolah SMK Citra Medika Sukoharjo
No comments:
Post a Comment