klik disini untuk dapatkan dollar secara gratis!

Tuesday 1 January 2013

Gilad Atzmon dan Optimisme Negara Palestina


Judul buku                             : Gilad Atzmon Catatan Kritikal Tentang Palestina Dan Masa Depan Zionisme
Penulis                                    : Ahmad Syafii maarif 
Penerbit                                 : Mizan 
Tahun                                     : 2012
Tebal                                      : 148 Halaman
Harga                                      : Rp.35.000,00
ISBN                                        : 9 789794 336861

Gilad Atzmon Dan Optimisme Negara Palestina
Oleh AS yudistira*)
            Palestina adalah negeri yang kini tidak karuan nasibnya. Di bawah dua kubu hamas dan fatah yang masih berseteru, negeri ini pun tak henti-hentinya menghadapi perang bersama Israel yang berniat ingin mengusir bahkan membinasakan rakyat palestina. Karena menurut kaum yahudi dan zionis ini, palestina adalah tanah yang dijanjikan yang pernah disebut dalam kitab-kitab mereka. Keyakinan inilah yang mendorong kaum yahudi dengan beringas dan tanpa rasa manusiawi membantai rakyat paelstina. Dunia mengecam keras aksi Israel ini, namun karena lobi-lobi kaum yahudi yang sangat kuat, sampai kini negara amerika dan juga beberapa negara barat justru mendukung dan mempersenjatai tentara dan milisi Israel. Perjuangan mendukung kemerdekaan dan berdirinya negara palestina terus didengungkan oleh dunia, termasuk salah satu tokoh sekaligus rekan yang dikenalkan oleh buya syafii maarif dalam buku kecilnya. Buya mengenalkan Gilad Atzmon dengan mempertimbangkan bahwa suara Gilad layak mendapat perhatian dan dukungan dari kita, karena suaranya tak lain adalah suara palestina.
            Gilad Atzmon adalah pemusik, filosof sekaligus pejuang palestina. Ia tak pernah berhenti sedikitpun untuk menyuarakan bahwa berdirinya negara palestina adalah hal yang patut didukung dan diperjuangkan. Melalui saksofonnya ia berkeliling dunia mengkampanyekan kemerdekaan palestina dan mengutuk kekejaman dan kebiadaban yahudi. Ia juga berjuang dengan menuliskan ide dan gagasannya yang membongkar politik identitas yahudi dalam bukunya The wandering who?.
Zionisme Dan Anti Semith
            Gilad atzmon tak hanya berani membongkar identitas kaumnya sendiri yang dulu adalah bagian yang intim darinya. Gilad dilahirkan di tengah zionis yang agak sekuler, dan di kala usia mudanya di umur 17 tahun ia mulai sadar bahwa apa yang selama ini didoktrinkan oleh kakeknya adalah hal yang salah. Doktrin tentang tanah yang dijanjikan dan makhluk unggul yang rasis dianggapnya sebagai doktrin yang tak sesuai dengan hati nuraninya. Di kala ia mendengar musik, kesadarannya tersentuh, sejak itu pula ia membawa saksofonnya menyuarakan keadilan bagi palestina.
            Gilad faham betul bahwa zionisme tak hanya di Israel tapi juga di seluruh dunia. Ia menilai kaum zionis adalah musuh peradaban. Di tahun 2006 ia menuturkan :”Brutalitas zionis adalah sebuah bola kemarahan menjijikkan yang tak kenal batas dan akhir. Ia menggelinding di barat dan mendapatkan kekuatan-kekuatana moral yang paling bobrok di sekitarnya.Apakah itu blair dan yang sejenisnya atau beberapa fundamentalisme Kristen amerika radikal. Zionis bertujuan mengubah planet kita menjadi sebuah medan laga penuh darah”. Lebih lanjut ia menegaskan “jika kita memang berhasrat menyelamatkan dunia ini,dan kita ingin hidup di sebuah planet yang manusiawi,kita harus memusatkan perhatian pada musuh perdamaian yang paling gawat yaitu para penjahat yang sepenuhnya berbuat untuk kejahatan : Negara Israel dan dunia zionisme”.
            Tak hanya membongkar kedok zionis, ia juga membuka sikap dan ciri kaum yahudi dan zionis ini yakni politik lobinya.Melalui politik inilah beberapa kali presiden amerika terpaksa luluh dan menuruti kebengisan dan kebiadaban zionis. Terbukti dengan agresi militer ke Irak yang dipimpin bush dan juga membantu persenjataan Israel di palestina. Zionisme juga mengkampanyekan politik anti-semithnya yang membuat ia melegitimasi pengusiran rakyat palestina dari tanah tinggalnya. Melalui politik anti semith inilah para zionis dan yahudi menuduh Gilad anti-semith yang kebablasan. Menanggapi itu, Gilad pun membantah bahwa justru yahudi dan zionis itulah yang anti semith karena bangsa arab dan palestina adalah keturunan semith pula. Doktrin zionis yang sampai saat ini menjadi prinsipnya adalah “tidak ada hak bagi rakyat palestina untuk memiliki sebuah negara merdeka”.
Negara Palestina Dan Masa Depan Zionisme
            Noam Chomsky intelektual dari amerika yang kritis terhadap sikap negaranya sendiri pernag mengatakan berkaitan dengan Israel dan zionisme. “ Saya pernah menulis beberapa puluh tahun lalu bahwa mereka yang menyebut dirinya “pendukung Israel” sebenarnya adalah pendukung keruntuhan moral dan kehancuran Israel pada saatnya nanti”. Pendapat Chomsky sejalan dengan Gilad atzmon. Ia menegaskan bahwa Israel adalah negara rasial yang dalam uu the law return(uu pulang kampong).Di sana dijelaskan bahwa orang palestina tak punya hak untuk kembali ke kampungnya.
            Hal ini pula yang menambah Gilad semakin yakin bahwa Israel dan zionis tak mungkin mendukung kemanusiaan universal dan juga perdamaian dunia. Ia memiliki keyakinan penuh akan perjuangannya suatu saat rakyat palestina akan bisa pulang kampong dan mendirikan negara palestina. “ Israel menjadi bagian dari masa silam.Kita akan menyaksikan sebuah negara yang dari sungai sampai laut dan negara itu adalah palestina. Prinsip ini bersifat etikal sekaligus rasional sebagai lawan dari filosofi zionis yang bersifat non etikal dan irasional.Israel adalah tempat yang paling berbahaya bagi orang yahudi untuk tinggal”.
           Optimisme Gilad tentu adalah optimisme semua orang yang mencita-citakan perdamaian dan keadilan bagi seluruh dunia. Akan tetapi cita-cita gilad seperti mustahil selama Israel masih berlindung di ketiak amerika dengan berbagai bantuan dan juga persenjataan dari mereka. Tapi Gilad tak kenal menyerah melalui musik, buku hingga konser-konsernya untuk tetap menyuarakan optimisme bahwa zionisme harus segera diakhiri dan negara palestina mesti berdiri. Dan palestina pun kini mewujud dan berdiri sebagaimana yang dicita-citakan Gilad. 


*)Penulis adalah Mahasiswa UMS, bergiat di bilik literasi solo


No comments:

Post a Comment