klik disini untuk dapatkan dollar secara gratis!

Sunday 3 August 2014

Kehidupan Perempuan




"Perempuan memang dengan kekhasannya selalu bisa cerewet dan bisa bertutur tentang segala hal, entah yang bersifat pribadi maupun yang bersifat remeh temeh sekalipun. Tapi disana perempuan tak sekadar menjelaskannya sebagai seorang juru kisah yang lihai, tetapi dari cerita dan saling berbagi itulah kadang perempuan merasakan lega, merasakan perasaan yang ceria kembali dan lepas dari segala beban dan penat hidupnya"

Oleh Arif Saifudin Yudistira*)
           
            Dan kehidupan perempuan, seperti kehidupan lelaki pula. Tapi perbedaannya adalah pada dunia dan segala yang ada di sekitarnya. Tak hanya di timur, di barat pun kehidupan yang digambarkan oleh NH Dini dalam novel La Barka tak begitu berbeda dengan perempuan di timur. Mungkin karena tokoh-tokoh dalam La Barka adalah tokoh perempuan yang sendiri. Meski ia mengalami pergaulan sosial dengan teman-teman di sekitarnya, namun mereka melakukan pekerjaan rumah dan segala yang berurusan dengan rumah sendiri. Monigue adalah tokoh yang lihai mengemas dan menyulap La Barka lebih dari sekadar tempat tinggal. Disana ada orang lalu lalang masuk dengan berbagai kisah yang menggenapi rumah ini. Rumah—La Barka— juga sekaligus tempat untuk mengembalikan kebahagiaan bagi Rina. Lama ia tak mendapatkan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan di La Barka, semenjak kasus perceraian dengan suaminya berlangsung. Penantian panjang itu ia isi dengan surat menyurat dengan suaminya. Kehidupan bersama anaknya cukup menyenangkan, terkadang Rina mengisi kehidupannya ala perempuan yang lain berbelanja dan sesekali berenang untuk mengisi waktu. Perasaan-perasaan perempuan sering tak sesederhana dengan yang kita katakan. Sosok Rina, dalam hal ini yang mirip dengan kisah yang dialami penulis sendiri (NH Dini). Perceraian NH Dini dengan suaminya seperti mengalir dalam novel ini. Kehidupan setelah menikah seringkali membuat dilema besar. Impian dan harapan jadi tak selalu menyatu sesuai keinginan dan kehendak kita. La Barka mengisahkan itu, tak hanya perkara mandul, tapi juga perkara pembagian harta setelah perceraian, hingga konflik orang ketiga pun membuat impian dan kebahagiaan pernikahan tak selalu mulus. Di La Barka kita menemukan kisah yang menggambarkan bahwa perempuan begitu menyimpan detail peristiwa, pertemuan, kenangan dan semua yang ia alami begitu dekat, erat. Tetapi apa yang dialami perempuan ini tak seperti yang dialami oleh lelaki. Lelaki seringkali memang lebih melupakan masa lalu begitu saja, mendiamkannya lalu meninggalkannya.
            Tetapi seperih apapun kehidupan perempuan, perempuan lebih mudah menemukan ruang, tempat untuk berbagi, berkisah kepada teman atau sahabatnya. Saya begitu kagum bagaimana kemudian Monigue menerima dengan rela hati Rina sahabat karibnya, meski dengan berbagai masalah yang menimpanya, Monigue berusaha menjadi sahabat terbaiknya begitupun Rina. Rina pun berusaha menjadi teman yang terbaik buat Monigue, Monigue pun akhirnya bercerai pula dengan suaminya. Di La Barka rumah sepertinya menjadi tak hanya sekadar rumah, tetapi juga tempat berkumpul dan bertemunya kisah asmara dan pertengkaran antar pasangan. Sebagaimana hubungan antara Rene dan Francine, kelak ada sedikit kisah asmara antara Rina dengan Rene. Kesepian dan perih karena kesindirian begitu dirasakan Rina tokoh utama dalam novel ini. Tapi setidaknya keterasingan tetap akan hilang bila diusir oleh kasih sayang seorang sahabat seperti Monigue.
            Perempuan memang dengan kekhasannya selalu bisa cerewet dan bisa bertutur tentang segala hal, entah yang bersifat pribadi maupun yang bersifat remeh temeh sekalipun. Tapi disana perempuan tak sekadar menjelaskannya sebagai seorang juru kisah yang lihai, tetapi dari cerita dan saling berbagi itulah kadang perempuan merasakan lega, merasakan perasaan yang ceria kembali dan lepas dari segala beban dan penat hidupnya. Dari itulah, rasanya susah perempuan untuk dibendung untuk tak menjadi juru kisah. Namun, apa yang menjadi sifat khas perempuan sebagai sosok yang “cerewet” dan gemar berkisah itu tak hanya memiliki nilai lebih, terkadang juga menjebak dan membuat ia bunuh diri. Kita bisa melihat ini pada diri Yvonne. Yvonne tak hanya dikenal sebagai perempuan cerewet, tapi ia sering membuat konflik dan menyebar sesuatu yang ganjil yang tak benar (menggosip). Dari kebiasaannya inilah, tokoh ini seperti tak begitu mendapatkan perhatian banyak dari teman-temannya.
            Apa yang menarik dari Novel cinta kalau bukan kisah cintanya, NH Dini bisa saja bercerita tentang bagaimana perempuan akan tertarik pada lelaki selain dari urusan fisik. Rene misalnya, tokoh yang dalam novel ini membuat Rina tertarik padanya. Tak hanya urusan mengajak kencan, dan merayu. Rene adalah sosok yang perhatian dan memberikan perlindungan dan memberi rasa nyaman dan aman tanpa harus menyinggung kehidupan Rina. Di saat itulah perempuan mengalami jatuh hati,saat ia menemukan tempat yang nyaman untuk berbagi, saling mengerti dan saling memberi tentunya. Dan itu pula yang dialami Rina kepada Robert, Robert pun demikian halnya. Robert sebagai sosok lelaki yang mengetahui detail dan informasi lengkap dari kehidupan Rina dari sahabat-sahabatnya. Dan melalui La Barka kita bisa tahu, perempuan dengan segala kelebihannya, ia mempunyai sahabat, teman bercerita dan teman setianya. Dari sanalah kita akan menemui kehidupan seorang perempuan mengalir seperti air mengalir. Kita bisa menemukan kehidupan perempuan dari yang public sampai yang privat, dari yang pribadi sampai yang tak bisa ditutup-tutupi. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Robert, untuk menarik hati Rina, ia cukup memerlukan informasi mengenai dirinya dari sahabat-sahabatnya dan sedikit perhatian dan juga sifat kelelakian sebagai seorang yang bertanggungjawab dan penuh kasih sayang. La Barka, memang novel yang penuh cerita kehidupan perempuan, dari urusan cinta hingga kegagalan untuk sampai padanya. Persahabatan, bagi seorang perempuan ternyata melebihi makna kehidupan perempuan itu sendiri, sebab bagi seorang perempuan persahabatan justru melebihi segala-galanya, kita menemukan ini di La Barka.

No comments:

Post a Comment