klik disini untuk dapatkan dollar secara gratis!

Wednesday 26 December 2012

Dunia Yang Lebih Indah Dalam 12 Langkah



Judul Buku                : COMPASSION 12 langkah hidup berbelas kasih
Penulis                        : Karen Amstrong
Penerbit                     : Mizan
Harga                         : Rp.39.000,00
ISBN                           : 978-979-433-594-9

Dunia Yang Indah Dalam 12 Langkah
Oleh Arif Saifudin yudistira*)
            Dunia yang lebih baik, damai, dan beradab tentu adalah cita-cita dan harapan bagi semua orang. Akan tetapi terkadang sikap-sikap manusia modern cenderung tak mengarah ke arah sana, mereka cenderung menganggap nilai-nilai dan kebijaksanaan yang ada pada para pemikir dan pendahulu mereka adalah nilai-nilai usang. Sebab itulah mereka menciptakan nilai baru bernama modernitas dengan berbagai hiruk pikuknya. Dengan itu pula,tanpa sadar modernitas telah mengeliminasi batas-batas antar negara, tapi juga mengeliminasi batas-batas kehidupan kita yakni hilangnya kemanusiaan kita. Tak hayal demi kepentingan dan keserakahan manusia perang dan konflik antar negara menjadi sesuatu yang tak terelakkan.
            Karen amstrong penerima penghargaan TED(technology, entertainment, design) tahun 2008, membedah dengan mahfum, bahwa sebenarnya kita bisa merancang dunia ini menjadi lebih baik, dunia yang lebih damai dengan 12 langkah saja. 12 langkah inilah yang juga merupakan intisari ajaran-ajaran agama di dunia.Dalam 12 langkah ini pula Karen amstrong tak meninggalkan dan melupakan jejak para nabi dan pemikir agama pada masa-masa sebelumnya. Muhammad,Yesus, Dharta Gautama, hingga Gandhi dan marthin luther serta pemikir lain menurut Karen amstrong mereka adalah filosof, dan teladan yang sangat berharga bagi kita semua.
Belas Kasih
            Menurut Amstrong, hidup dengan belas kasih adalah ujian spiritualitas sejati. Untuk bisa hidup dengan belas kasih, kita mesti mempraktekkan compassion yakni melihat ke dalam hati kita sendiri,menemukan apa yang membuat kita tersakiti,dan kemudian menolak dalam keadaan apapun untuk menimbulkan rasa sakit itu pada orang lain. Oleh karena itulah, 12 prinsip untuk mencipta hidup yang lebih baik dimulai dengan belajar tentang belas kasih. Amstrong mengutip ajaran taurat “kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu”. Dalam ajaran tentang belas kasih kita juga mengenal prinsip-prinsip dari Al-qur’an yang disampaikan melalui Muhammad SAW. “Tidak seorang pun dari kamu bisa dikatakan beriman kecuali ia menghendaki untuk tetangganya apa yang ia kehendaki untuk dirinya sendiri”.   Dalam ajaran nasrani, yesus pun pernah mengatakan :”Kasihilah sesamamu, jika kau ditampar pipi kananmu berikan pipi kirimu, jangan kau balas dengan kekerasa”. Belas kasih tak hanya sekadar ajaran yang perlu di dengungkan di saat ini, tapi ini sudah diserukan oleh para filosof dan para nabi di masa-masa itu, untuk melawan kekerasan dengan prinsip belas kasih tadi.
            Langkah berikutnya dalam kaidah emas yang disarankan amstrong adalah lihatlah dunia anda sendiri, maksudnya dengan melihat lingkungan terkecil kita yakni keluarga. Konghucu mengatakan keluarga adalah sekolah kasih sayang sebab disanalah kita belajar untuk hidup dengan orang lain. Setelah melihat dunia kita sendiri, langkah selanjutnya adalah belas kasih pada diri sendiri. Dengan maksud diri yang mengorbankan orang lain adalah sebuah khayalan yang picik dan lebih kecil daripada seharusnya. Amstrong berkeyakinan belas kasih pada diri sendiri tak mesti harus menyakiti orang lain.        Empati, perhatian penuh, tindakan adalah tiga langkah berikutnya. Dengan empati serta perhatian penuh pada orang lain hingga tindakan sekecil apapun untuk dunia yang lebih baik, berarti kita sudah berusaha untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.
            Dengan sikap inilah kita bisa melangkah pada langkah berikutnya yakni menyadari betapa sedikitnya yang kita ketahui, mendialogkan diri dengan mempelajari bagaimana kita berbicara pada sesama hingga pada sikap peduli terhadap sesama. Kepedulian pada sesama tak mungkin bisa dilakukan selama seseorang tak menyadari akan kekurangan dan kelebihan diri untuk belajar dari orang lain, berdialog, dan mempedulikan sesamanya.
Untuk itulah, dengan pengetahuan, kita bisa melakukan pengakuan tertinggi bahwa manusia tak lebih dari makhluk lemah disanalah agama berperan, amstrong menyebut prinsip islam yang meletakkan sujud di atas tanah tak mungkin bisa dilakukan oleh manusia sombong dan angkuh. Oleh karena itu, amstrong melihat langkah terakhir dari kaidah emas tak lain adalah mencintai musuh. Amstrong menyebut Gandhi dan King yang merupakan dua profil manusia yang mencintai musuh, cinta menurut Gandhi tak bisa pilih kasih termasuk pada musuh kita sendiri, maka dari ajaran-ajarannya lah kita bisa belajar perlawanan pasif, bahwa perlawanan tak mesti harus menyakiti dan melukai orang lain atau musuh kita. Dengan inilah,dunia yang diimpikan oleh umat manusia bisa terwujud.  
            Pencapaian tertinggi dari 12 langkah ini tak lain adalah sikap compassion yang tak mau melakukan apapun yang mengakibatkan menyakiti orang lain, sebab rasa sakit itu pula yang bisa dirasakan seumpama kita diperlakukan oleh orang lain dengan sikap yang sama. Melalui buku ini amstrong mengajak kita semua untuk mulai memikirkan dan menerapkan prinsip hidup belas kasih dan dengan itu pula amstrong meyakini bahwa perdamaian dan keadilan bisa diwujudkan. Hidup yang lebih baik bisa dijalankan bersama-sama.
           

*) Penulis adalah mahasiswa UMS  bergiat di bilik literasi solo 

Tulisan di muat di koranopini.com 19 maret 2012


No comments:

Post a Comment