klik disini untuk dapatkan dollar secara gratis!

Tuesday 11 November 2014

Pekerjaan




Oleh Arif Saifudin Yudistira*)

Pada akhirnya, untuk belajar dan terus belajar, aku harus menaruh daftar prioritas pada buku, bersama buku itulah aku menemukan ketentaraman jiwa, ketenangan hati, sekaligus harapan bahwa Tuhan masih memenuhi janjinya dengan rejeki yang tak disangka-sangka. Meski hutang menumpuk, dompet kosong, aku masih bisa tersenyum, tersenyum, sembari menulis dan membaca buku

     
     Siang itu, di hari Sabtu, 8 November 2014, di Sekolahanku ada workshop motivasi . Rencana, workshop itu mau diisi dari SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Pagi itu aku memulai aktifitas game bersama guru-guru di sekolahku. Gamenya yaitu memindahkan aqua botol yang dikerjakan bersama 5 orang. Setelah jam delapan pagi kami mulai berkeringat, aku mulai siap-siap izin. Loh….Bersamaan dengan itu ada seminar nasional di UMS yang rencananya akan dihadiri Jokowi, Dahlan Iskan dan Andar Nubowo. Tokoh-tokoh ini aku kenali, lewat tulisan, berita dan juga tulisan mereka. Andar nubowo sendiri aku tunggu karena konon ia habis menyelesaikan studinya di perancis. Aku menunggu Bus way tak sampai lima menit, setelah aku memasuki di depan auditorium tempat seminar, tiba-tiba aku melihat suasana di sekitar seminar begitu sepi. Aku bertanya kepada satpam kampus, ternyata seminar diundur tanggal 29 november, aduh…., aku memutuskan untuk mampir ke kantin UMS. Disana aku bertemu Alip, aku pinjam motornya, setelah itu aku bawa ke Gladag. Di sinilah aku bertemu Enthis, penjual buku murah bin super murah. Karena saking murahnya aku dapat buku empat seharga lima ribuan, totalnya habis Rp.20.000,00. Meski dikantongku tinggal sepuluh ribu rupiah, aku tekadkan untuk membeli buku lagi karena tawaran kios buku yang paling depan. Aku mendapat buku lucu berjudul ukurlah iq anak anda dan beruntunglah aku, harganya Cuma Rp. 5 ribu rupiah, dan buku mengajak menulis bersama anak-anak, terbitan tiga serangkai. Kalau tidak di toko buku bekas Rp. 23.000,00, tetapi karena di toko buku bekas harganya Rp.5.000,00. Aku sumringah, pulang bersama sekeresek buku, sekeresek makanan ringan oleh-oleh dari donor darah.
          Aku mendapati buku lawas bagus di toko buku Entis, buku itu berjudul Pribadi dan Pekerjaanmu(1950),buku ini diterjemahkan dari buku aslinya yang berjudul Your Personality and Your Job garapan Chicago, Illinois, U.S.A. aku bahagia, sebab serial sebelumnya sudah kudapat dan kuulas. Buku-buku ini seperti serangkaian buku yang mengulas dan mengupas urusan jiwa dan pendidikan. Berbeda dari buku sebelumnya, buku ini lebih mengurusi tentang kepribadian dan pekerjaan. Ah, teringat tentang pekerjaan, aku masih bertanya-tanya tentang hakikat kerja. Kerja sebagai manusia, apakah kerja makin memanusiakan manusia?. Saya kira ini penting, yang saya rasakan, rasa terkekang, tak betah, sampai pada tekanan psikis justru tanda-tanda pekerjaan tak semakin memanusiakan manusia. Manusia modern tak merasakan kerja sebagai bagian peningkatan kualitas diri, orang lebih menganggap kerja sebagai cara agar memenuhi kebutuhan semata. Setelah manusia bekerja, mereka justru mengalami penurunan kualitas diri. Apakah saya juga demikian?, mungkin….
          Saya merasai waktu untuk membaca, menulis, mesti dibatasi, tetapi lebih dari itu, saya lebih belajar banyak tentang dunia anak dari realitas. Dari anak itulah saya belajar tentang makhluk hidup, bernama :manusia. Buku bersampul wagu, juga lugu ini ternyata membuka pengetahuanku tentang pekerjaan. Pekerjaan bukan sekadar usaha memenuhi kebutuhan, lebih dari itu ia membutuhkan lingkungan yang sesuai, dan memberi kepuasan bagi jiwa. Urusan jiwa ini penting, sebab percuma kita bekerja, bila jiwa kita tak puas. Sebagaimana yang disebut di buku ini, ternyata banyak orang tak puas secara jiwa meski mereka bekerja. “Pekerdjaan jang tak member kepuasan djauh lebih banjak terdapat daripada jang kamu sangka. Begitu banjak sehingga djanganlah pertjaja kamu setjara kebetulan akan mendapat pekerdjaan jang senantiasa akan memuaskan bagimu”, lebih lanjut Daniel Sinick (1950) menuliskan : Menurut Karl Menninger, seorang tokoh dalam bidang psychiatri (tjabang ilmu kedokteran jang mengobati penjakit djiwa) banyak pasien2 jang pergi ke ahli penjakit djiwa adalah mereka jang tidak tjukup mendapat kepuasan dari pekerdjaannja”(h.4). Syukurlah, saya lebih sering pergi ke sahabat-sahabat saya dari pada ke dokter psikiatri.
          Pekerjaan akan membawa kepuasan, bila factor berikut ini terpenuhi. Penulis menilai kepuasan kerja terpenuhi bila isi pekerjaannya memuaskan dan situasi pekerjaannya nyaman. Pekerjaan akan berjalan dengan lancar, tanpa suatu gangguan apapun bila memenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut ini. Diantaranya : mengalami kasih sayang, kebutuhan untuk diterima orang lain, kebutuhan kehormatan diri, kebutuhan rasa hormat pada orang lain, kebutuhan akan keindahan, dan terakhir kebutuhan untuk mewujudkan bakat-bakat kita setinggi mungkin (h.33-34). Kebanyakan orang mengalami tidak betah terhadap pekerjaan karena kebutuhan-kebutuhan diatas tadi tidak terpenuhi. Orang tak hanya memerlukan penghargaan terhadap diri sendiri, tetapi orang juga perlu memperhatikan bahwa dirinya juga diperhatikan oleh orang lain.
          Bagiku, aku merasa belum sepenuhnya menjadi manusia pekerja yang nyaman dan aman. Bagiku, menciptakan karya yang lebih besar menjadi tantangan dan semangat sendiri bagiku dalam bekerja. Mengajar adalah caraku untuk sebanyak-banyaknya belajar, banyak hal yang belum kupelajari, banyak hal yang belum kutahu, karena itulah aku masih membaca, membaca, dan menulis. Pada akhirnya, untuk belajar dan terus belajar, aku harus menaruh daftar prioritas pada buku, bersama buku itulah aku menemukan ketentaraman jiwa, ketenangan hati, sekaligus harapan bahwa Tuhan masih memenuhi janjinya dengan rejeki yang tak disangka-sangka. Meski hutang menumpuk, dompet kosong, aku masih bisa tersenyum, tersenyum, sembari menulis dan membaca buku. Ah…pekerjaan, menurutku bekerja adalah berkarya, saya rasa inilah alasanku mengapa aku bekerja, dari bekerja itulah aku bisa belajar lebih banyak tentang banyak hal melalui buku-buku yang aku punya.


  

No comments:

Post a Comment