klik disini untuk dapatkan dollar secara gratis!

Monday 21 July 2014

Dunia Cerita Lan Fang

Lan Fang 


Oleh Arif Saifudin Yudistira *)
Lan fang, saya seperti sudah mengenal perempuan lembut ini. Penuh dedikasi, penuh spiritualitas dalam berkarya, dan sering membawa kita terbang dalam cerita,maupun puisinya. Sonata musim kelima inilah buktinya, sonata merupakan terjemahan dari tiga sampai empat bunyi yang kontras. Perempuan yang meninggalkan kesan mendalam bagi pembacanya.
"Ia seperti meneror dan mempora-porandakan bahasa menjadi percakapan yang indah antara pembaca dengan cerpennya"
 Silahkan menjumpai kelembutan,persahabatan dan kenangan dalam cerpen berjudul Qui Shui Yi. Disana ia bercerita seperti bertaut-tautan antara paragraf satu dengan paragraf yang lainnya. Kita bisa menemu dengan kelembutan perasaan-perasaan orang yang sedang jatuh cinta dalam cerpen berjudul gandrung. Dan tiba-tiba anda dikejutkan dengan kisah dalam cerpen dermaga. Dermaga membawa kita pada metafora pelabuhan, dambatan, dan juga tempat indah di pantai kita. Kisah percintaan di dermaga seperti cepatnya kapal yang berangkat dan pergi. Dalam cerpen ini lan fang meneror perasaan pembaca, membuat kita penasaran, dan mengakhirinya dengan kejutan. Cerpen ini mengisahkan perempuan yang jatuh cinta pada pria bule di Australia, hingga akhirnya perempuan kecewa bahwa bule terebut adalah pria gay.
Re-Kreasi

            Lan fang dikenal dengan cerpenis yang bukan hanya pandai memilih kosakata, tapi dia juga dikenal dengan cerpenis yang lembut yang menuliskan perasaan-perasaannya. Berbeda dengan novel LELAKON, yang kerap muncul dengan kata-kata yang menyeramkan yang membuat pembaca kadang jijik, terkoyak-koyak perasaannya, tapi juga membuat pembaca merasa dianiaya dan hidup dalam nuansa yang kejam. Tapi di kumcer sonata musim kelima ini, lan fang ingin membuat baris yang kadang kontras. Baris kontras itu ada dalam cerpen berjudul “Bai She Jing”, Dan juga cerpen “Sri Kresna”. Dalam cerpen ini ia ingin menciptakan kreatifnya. Ia seolah ingin menunjukkan bahwa dia bisa membuat cerpen yang diadopsi dari kisah yang pernah ditulis tapi tak mati. Maka dari cerita siluman ular hijau dan putih ia mencipta cerpen”Bai She jing” dengan bahasa indahnya.
Tik tak tik tak……
(aku hanya mesin tik tua yang mati-matian menyelamatkan cerita cinta yang kuanggap belum usai)
. Cerpen ini juga persembahan lan fang untuk sahabatnya Sanie B kuncoro. Persembahan ini menunjukkan lan fang berusaha keras membangun ceritanya, dan tautan cinta dengan mengolah kosakatanya sendiri meski ide ceritanya sama. Disinilah Lan fang menciptakan kembali kreasinya juga menyampaikan pesan kuat itu pada bagian terakhir cerpen tadi. Begitupun di cerpen “Sri Kresna”, ia mengkreasikan kembali kisah dan narasi jawa dalam cerita pewayangan, yang muncul bisma, arjuna dan juga tokoh lainnya yang dikemas ulang dengan bahasa lan fang. Lan fang kuat, dan memiliki kelebihan itu. Ia seorang cerpenis sekaligus creator yang luar biasa.
Manusiawi
            Sebagai cerpenis yang didapuk oleh para pengagumnya sebagai cerpenis humanis. Ia memahami betul predikat yang diberikan padanya.Kita bisa menemui perasaan-perasaan Lan fang yang begitu melankoli dan begitu pelan menuturkan kisah cinta seorang yang sudah bersuami dan beristeri, tapi masih menyimpan kenangan. Cerita “Surat untuk sakai”mengucapkan itu. Cerpen ini mengkoyak-koyak perempuan yang mengejar cinta lamanya. Selain cerpen tadi, kita bisa menyimak betapa tak mengenakkannya manusia hidup dengan topeng. Ia tak memakai wajah aslinya dan selalu bertabiat pura-pura. Kehidupan manusia yang memakai topeng ini diceritakan dalam cerpen”Festival Topeng”. Lan fang lihai memasukkan sosok jawa seperti rahwana dan ekalaya. Rahwana yang berarakter kebalikan yakni sosok ekalaya yang digambarkan dengan tenang,dan tenteram hidupnya dengan rahwana yang serakah, beringas dan juga kasar dalam bercinta. Cerpen ini mengisahkan kehidupan pembuat topeng yang sederhana dan apa adanya hingga ia berubah menjadi kaya karena topengnya dan gara-gara omelan isterinya. Untuk memenuhi keinginan isterinya, ia membuat topeng rahwana yang kemudian ia pake pula karena dengan topeng terakhir yang dia buat dengan berbagai wajah, si pembuat topeng bersikap seperti rahwana. Dan di akhir cerita, lagi-lagi lan fang membuat kejutan dengan membuat isteri pembuat topeng menangis karena ingin membunuh rahwana dalam tubuh suaminya, sedangkan ia sudah terlanjur menyatu dengan tubuhnya. Hingga tanpa sadar, isteri pembuat topeng telah membunuh suaminya pula.
            Terahir kita bisa menyimak bagaimana lan fang begitu luar biasa menyulap doa masuk ke dalam cerpennya. Menjadi sebuah percakapan, perdebatan, hingga pada sosok yang saling menyatu. Ia hanya ingin mendefinisikan satu kata dalam doa “amin”. Kata itulah yang didefinisikan melalui cerpen berjudul “Dear : gani”. Ke-15 cerpen ini seperti menunjukkan bahwa lan fang memang sosok cerpenis yang ulung, ia mampu mengolah dan memasukkan rasa dalam cerpen-cerpennya, memasuki dunia cinta, patah hati, hingga membawa kita pada cerita lokal kita, dan membawanya pada suasana yang menyentuh antara cerpenis, ceritanya dan juga perasaan-perasaan pembaca masuk di dalamnya. Semoga anda pun merasakannya setelah membaca dan masuk dalam sonata musim kelima.


*)Penulis adalah Alumnus  UMS, buku puisinya “hujan di tepian tubuh”diterbitakan greentea, jakarta (2012). 

















No comments:

Post a Comment